Alat
transportasi bernama trem mulai diperkenalkan di Batavia pada 1869.
Trem pada masa itu ditarik oleh kuda. Meski "mesin penggeraknya" kuda,
tapi jarak tempuhnya lumayan panjang, dari Kwitang ke Pasar Ikan.
Lambat laun posisi trem kuda digantikan dengan trem bermesin uap pada
1881. Ketel uap yang ditempatkan dalam kaleng besar menjalankan
lokomotif trem.
Karena menggunakan uap maka jarak
tempuh trem ini lebih jauh, dari Pasar Ikan ke Gajah Mada hingga
Harmoni, berlanjut ke Kramat melalui Pasar Baru dan lapangan Banteng,
kemudian ke Meester Cornelis (Jatinegara) melewati Salemba dan
Matraman.
Sekitar 20 tahun kemudian atau tahun
1901 trem listrik mulai diperkenalkan. Meski demikian, trem upa tetap
beroperasi. Trem uap akhirnya berhenti beroperasi pada 1933 karena
semua trem sudah menggunakan listrik.
Trem listrik berakhir pada tahun 1960
di masa Wali Kota Sudiro. Ketika trem hendak digusur, Sudiro memohon
pada Presiden Soekarno agar jaringan trem dari Jatinegara - Senen
tetap dipertahankan. Tapi Bung Karno, Presiden RI pertama, menolak
dan menganggap trem tidak cocok untuk kota semacam Jakarta. Dia lebih
setuju dibangun metro atau kereta api bawah tanah.
sumber: kaskus.us
0 komentar:
Posting Komentar